Gangguan pada siklus haid - TERBARU

Ketidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan hormon dalam tubuh. Atau bisa juga terjadi karena penyakit di dalam organ reproduksi, contohnya tumor rahim, tumor di indung telur. Selain itu gangguan haid pada wanita disebabkan juga karena faktor lainnya seperti stres, kelelahan,dan penggunaan kontrasepsi.


Tingkat kesuburan seorang wanita dapat dilihat dari ada tidaknya produksi sel telur dalam tubuh. Seorang wanita dikatakan subur jika ia mampu memproduksi sel telur sebulan sekali, mematangkan telur, dan mengeluarkan telur yang masih setengah matang dari indung telur. Pematangan sel telur dan keluarnya sel telur dari indungnya merupakan kerjasama dari otak, indung telur, dan kelenjar buntu di otak yang disebut sebagai hipofisis. Hipofisis mengeluarkan hormone gonadoptropin yang terdiri dari hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone). Hormon FSH memiliki fungsi mempercepat pematangan telur, sedangkan LH menyempurnakan proses pematangan telur hingga dapat mendekati permukaan indung telur untuk dilepas. Jika tidak terjadi pembuahan dalam waktu 24 jam, sel telur ini akan mati.

Setiap gangguan pada hormon FSH dan LH tidak akan menyebabkan terbentuknya sel telur. Jika demikian, hormon estrogen dan progesteron juga tidak akan terbentuk sebagaimana seperti seharusnya.

Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal. Seorang wanita yang memiliki hormon estrogen dan progesterone secara berlebihan memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat. Jika gangguan haid dikarenakan oleh faktor hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami gangguan kesuburan. Dan dapat diatasi dengan suntikan untuk mempercepat pematangan sel telur.

Gangguan haid karena penyebab kelainan nonorgan, diantaranya koagulopati, yaitu adanya gangguan fungsi pembekuan darah, yang menyebabkan darah sulit membeku. Yang paling sering adalah penyakit Von Willebrand. Ada juga disfungsi ovulasi, yaitu gangguan kesuburan yang dapat menyebabkan gangguan hormon sehingga menyebabkan terjadinya perdarahan dalam jumlah yang bervariasi dan dapat terjadi setiap saat. Manifestasi kelain-an ini dapat berupa haid yang jarang, perdarahan ringan (flek-flek) maupun perdarahan yang banyak. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan adanya gangguan ovulasi atau kesuburan adalah: stress fisik/psikis yang berat, sindroma ovarium polikistik, obesitas, hiper/hipotiroid, anoreksia. ”Penyebab lainnya adalah kelainan endometrium, yang terjadi pada lapisan dalam rahim yang bersifat lokal. Umumnya terjadi pada siklus menstruasi yang normal. Kelainan ini disebabkan antara lain: infeksi, kelainan hemostasis lokal. Dan yang terakhir adalah kelainan yang disebabkan karena penggunaan obat-obatan seperti penggunaan kontrasepsi hormonal, penggunaan IUD (spiral).

Penggunaan hormon serta alat medis dapat menyebabkan adanya gangguan terhadap endometrium, gangguan hemostasis local, serta dapat mengganggu terjadinya ovulasi,” terangnya. Gangguan haid disebabkan oleh keadaan yang bervariasi, dapat disebabkan oleh kelainan yang bersifat ringan sampai dengan kelainan yang serius seperti kanker, sehingga jika seorang perempuan mendapatkan gangguan haid sebaiknya segera berkonsultasi pada pihakpihak yang berkompeten, sehingga segera diketahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.