1. Bartholinitis
Bartholinitis
adalah infeksi yang berada dipinggir salah satu kelenjar Bartholin, dan
terletak pada bagian dasar labia. Penyebab penyakit ini karena terjadi
infeksi dan gonokokus atau dapat juga karena adanya bakteri lain.
Bartholinitis dapat menyerang kelenjar penderita, namun penyakit ini
tidak menular saat berhubungan seks. Kelenjar ini berukuran kira-kira
1cm dan terletak pada lubang awal vagina. Kelenjar bartholin ini
berfungsi sebagai pelumas saat melakukan hubungan seksual karena
kelenjar ini menghasilkan sedikit cairan untuk bibir vagina saat
berhubungan seksual. Gejala pada penyakit ini berupa demam dan tidak
enak badan. Sedangkan gejala pada vagina, mengalami pembengkakan pada
kanan atau kiri vagina, dan merasa nyeri bila diraba. Hal ini dapat
berujung terjadi kista bartholinitis bila tidak cepat ditindak lanjuti.
2. Keputihan
Keputihan
adalah cairan yang keluar dari vagina yang bukan berupa darah.
Keputihan pada wanita terbagi menjadi 2, keputihan fisiologis dan
keputihan patalogis. Keputihan fisiologis biasanya terjadi menjelang
menstruasi atau setelah menstruasi bisa juga semasa subur datang setiap
bulan tetapi tidak dalam jangka waktu lama. Keputihan patalogis biasanya
terjadi karena infeksi atau bakteri yang berada dalam atau sekitar
vagina. Hal ini biasa terjadi karena adanya bakteri, virus, ataupun
parasit di daerah vagina dan dapat menjalar dan menyebabkan peradangan
atau penyakit yang lebih lanjut.
3. Herpes Genitalis
Herpes
Genitalis merupakan infeksi STD ( sexually transmitted disease), yang
disebabkan oleh virus (HSV) Herpes Simplex virus type II sebagian kecil
bisa juga karena virus tipe I. HSV sendiri dibagi 2 jenis. HSV 1
biasanya akan menyerang badan (pinggang ke atas hingga mulut), dan SHV 2
biasanya menyerang pinggang kebawah. Adapun HSV 1 terjadi karena
hubungan oral sex dan menular melalui tangan, oleh sebab itu herpes
genitalis lebih banyak dikarenakan HSV 2.
Seseorang
bila sudah terkena infeksi HSV memungkinkan terjadi 3 fase yang berbeda
atau bahkan tidak terjadi gejala. Infeksi primer yang terjadi langsung
pada diri penderita, infeksi nonprimer, infeksi rekuren dan asimtomatik
atau tidak mengalami infeksi sama sekali.
- Pada
infeksi primer terjadi virus dari luar akan masuk dalam badan
penderita, lalu langkah selanjutnya virus menjalar dan bergabung dengan
DNA sehingga terjadi multiplikasi, dan virus menjalar melalui saraf
sensorik dan menetap secara permanent.
- infeksi
non primer, infeksi yang sudah lama terjadi tetapi tidak mengalami
gejala seperti infeksi primer. Dalam tubuh penderita membentuk sebuah
antibody yang bila terjadi penjalaran virus tidak akan separah infeksi
primer.
- Infeksi
rekurens, terjadi dimana HSV yang sudah ada dalam badan penderita aktif
kembali dan menggandakan diri. Hal ini dikarenakan luka, hal-hal lain
semacam stress, mengkonsumsi alkohol, kelelahan, makanan yang merangsang
penyakit, hubungan seksual yang terlalu berlebihan.
Gejala
pada penyakit ini akan mengalami proses inkubasi 3-7 hari. Tetapi bisa
juga penyakitnya tidak terlihat apalagi bila infeksi terjadi pada mulut
rahim. Pada awalnya akan timbul seperti kulit terbakar ditempat yang
akan terjadi luka. Proses berlanjut penderita akan mengalami rasa tidak
enak badan, sakit kepala, pusing, cepat lelah, demam dan juga nyeri
otot.
4. Kandidiasis
Kandidiasis
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur yang bersifat akut
ataupun subakut yang biasanya disebut jamur Candida. Jamur ini semacam
ragi, terdapat dalam tubuh, sistem imun yang kuat akan dapat menolak
datangnya penyakit kandidiasis. Jamur ini tidak hanya menyerang vagina,
tetapi dapat menyerang paru-paru, mulut, kulit dan lain-lain.
Kandidiasis pada vagina biasanya dikarenakan obat antibiotik yang lebih
sering dipakai, penggunaan pil KB, dan obat-obatan lain yang mengubah
suhu daerah vagina sehingga timbul jamur candida, gejalanya mengalami
rasa gatal, terbakar, dan keluarnya cairan kental berwarna putih, dapat
menyebabkan infeksi saluran kemih. Jamur pada mulut biasanya disebut
dengan thrush, bila jamur menjalar lebih dalam maka akan menyerang
tenggorokan sehingga penderita akan sulit menelan, hilang selera makan,
mual, dan sakit tenggorokan. Gejala dapat dilihat adanya gumpalan
seperti busa pada mulut atau bintik-bintik merah. Pengobatan pada
penyakit ini tidak akan menghilangkan candidia yang berada dalam tubuh,
akan tetapi untuk mengendalikan jamur itu agar tidak berlebihan, tentu
dengan sistem kekebalan tubuh lebih berpengaruh terhadap jamur tersebut
karena bakteri dalam tubuh dapat mengendalikan jamur tersebut.
5. Kanker Seviks
Kanker
servisks, kanker yang banyak ditakuti oleh kaum wanita, dalam catatan
WHO, setiap tahun ribuan wanita didunia meninggal disebabkan penyakit
ini, penyakit yang menduduki peringkat teratas penyebab kematian wanita
didunia. Kanker serviks yang biasanya disebut kanker leher rahim adalah
kanker yang disebabkan oleh virus Human Pappiloma Virus (HPV) yang
menyerang leher rahim wanita. Pada negara berkembang sekitar 5% dapat
melakukan pengobatan kanker serviks stadium awal, sehingga sekitar 76,6%
wanita berobat ketika penyakit memasuki stadium lanjut hal ini
dikarenakan kanker ini tanpa gejala. Infeksi HPV menjadi kanker serviks
memakan waktu cukup lama sekitar 10-20 tahun namun proses infeksi ini
tidak pernah disadari wanita oleh sebab itu wajib bagi wanita mengikuti
vaksinasi kanker leher rahim. Penyebab HPV terdiri dari gaya hidup yang
kurang baik, kurangnya menjaga kebersihan alat reproduksi, kebiasaan
merokok, kurangnya asupan vitamin, berganti-ganti pasangan dan kurangnya
asupan asam folat pada tubuh. Gejala awalnya pun tidak ada ciri khas
yang menunjukan terjangkit.
Ciri-ciri wanita mengalami gejala kanker serviks :
- Keputihan berlebih disertai pendarahan
- Selalu mengeluh sakit ketika berhubungan intim dan diikuti oleh keluarnya darah
- Saat buang air kecil mengalami rasa sakit
- Disaat menstruasi darah yang keluar lebih banyak dari normalnya
- Saat
memasuki stadium lanjut, wanita sering merasa mual, nafsu makan
berkurang, memiliki rasa sakit saat buang air kecil, berat badan menurun
dan tidak stabil
Faktor
Kebersihan organ intim sangat diperlukan untuk mencegah adanya penyakit
kanker pada wanita. Diantaranya pemakaian pembalut yang lama,
kebersihan air yang tidak maksimum ketika membasuh, keputihan yang
dibiarkan terus menerus, dan penularan hubungan seksual dengan
penderita.
6. Servisitis
Servisitis
adalah suatu kondisi medis dimana terjadi luka pada serviks yang
menjadi penghalang kuman-kuman dari luar yang masuk. Serviks itu sendiri
berposisi pada ujung rahim yang sempit yang terbuka ke arah vagina.
Penyebab servisitis adalah mikrooganisme aoreb, kandraga, dan trikomas
vaginalis. Tetapi dapat juga disebabkan oleh alat-alat kontrasepsi atau
benda asing yang menempel dan melukai serviks.
7. Ulkus Mole
Ulkus
Mole adalah infeksi genital akut yang tertular melalui hubungan
seksual, penyebabnya adalah Haemophilus ducreyi (Streptobacillus
ducreyi). Penyakit ini lebih sering menyerang pria dibanding wanita,
terutama pria yang sering melakukan prostitusi, dan sering menyerang
wanita penjajah seks. Penyakit ini biasanya berkembang dinegara tropis
subtropis dan negara berkembang seperti Afrika, Karibia, dan Asia.
Bakteri ulkus mole tertular langsung melalui hubungan seksual, dan
bakteri tersebut akan mati dengan suhu 50 derajat dalam 1 jam dan dapat
juga disembuhkan dengan menggunakan antiseptik. Gejala mengalami masa
inkubasi selama 1-2 minggu yang akan terlihat adalah borok pada pangkal
paha sepanjang 3-30cm, dan mengalami sakit yang luar biasa setelah 3-10
hari terjadi infeksi. Namun pada wanita kemungkinan gejala akan
keputihan, sakit ketika buang air kecil, mengalami borok di dalam
vagina.
8. Trikomoniasis
Trikomoniasis
adalah penyakit yang menular melalui hubungan seksual, penyebabnya
protozoa parasit. Trikomoniasis pada wanita biasanya menyerang vagina
untuk pencegahan dalam penyakit ini menggunakan kondom saat berhubungan
adalah cara yang tepat. Penyakit ini adalah penyakit yang sangat umum
ditemukan didunia, dan salah satu penyakit dari 3 penyakit vagina yang
paling umum pada wanita. Faktor terjadi penularan adalah karena
berganti-ganti pasangan, berhubungan dengan lelaki yang baru,
menggunakan obat injeksi, atau penularan dari berhubungan dengan lelaki
yang terinfeksi. Gejala yang terlihat pada wanita adalah pada dinding
vagina berwarna kekuning-kuningan, atau kuning kehijau-hijauan, berbusa,
dan berbau tidak enak. Dinding vagina akan terlihat sembam dan
kemerah-merahan.
0 Comments