 |
|
Fakta Tentang Penyakit Kanker Paru-ParuParu-paru
di dalam tubuh manusia memiliki dua buah fungsi utama. Fungsi yang
pertama adalah untuk mengalirkan oksigen ke dalam aliran darah manusia.
Aliran darah akan tersebar saat manusia menghirup nafas, sedangkan
fungsi yang kedua adalah untuk membuang gas karbondioksida melalui
hidung.
Di Indonesia, kanker paru-paru merupakan kanker yang
paling sering terjadi. Kanker paru-paru yang disebabkan oleh penyebaran
sel jenis kanker lain ke paru-paru disebut dengan kanker paru-paru
sekunder. Seperti yang kita ketahui bahwa sel kanker bisa dengan
mudahnya tumbuh dan berkembang di organ lain. Hal itu dikarenakan sel
kanker termasuk dalam sel tubuh yang abnormal. Sel itu bersifat merusak
tubuh manusia sebab akan menyerang sel tubuh yang baik. Yang harus kita
ketahui saat ini adalah penyakit kanker paru-paru primer dimana sel
kanker pertama kali muncul di paru-paru.
Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan penyakit paru-paru yang harus diketahui :
- Penyakit
kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang bisa dilakukan
tindakan pencegahan. Berbeda dengan penyakit kanker lain yang belum
diketahui secara pasti pencegahannya.
- Kanker
paru-paru diketahui pencegahannya karena berhubungan dengan kebiasaan
serta pola hidup seseorang. Kebiasaan tersebut berpengaruh sekitar 80
sampai dengan 90 persen terhadap kemunculan kanker paru-paru.
- Saat
pertama kali terkena kanker paru-paru, gejala tidak akan dirasakan
secara jelas. Namun semakin bertambah stadium kanker paru-paru bisa
menyebabkan seseorang mengalami batuk yang berkelanjutan bahkan bisa
mengalami batuk berdarah.
- Di
Indonesia sejak tahun 2012, kanker paru-paru merupakan penyakit yang
paling mudah untuk didiagnosa, selain itu kanker paru-paru merupakan
kanker yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia.
- Pada
tahun 2012 berdasarkan data yang dibuat oleh Badan Internasional
Penelitian Kanker dunia menyebutkan ditemukan kasus sebanyak 25.322 pria
yang terserang penyakit kanker paru-paru, sedangkan untuk wanita kasus
kanker paru-paru tersebut mencapai 9.374 kasus.
Jenis
- Kanker paru-paru non sel kecil.
Kanker paru-paru ini memiliki peluang sekitar empat kali lebih besar
menyerang tubuh manusia. Kanker paru-paru ini lebih banyak terjadi atau
bayak dialami dibandingkan dengan jenis kanker paru-paru yang lainnya.
- Kanker paru-paru sel kecil.
Kanker ini hanya akan menimpa perokok berat dan memiliki sifat
penyebaran sel kanker yang lebih pesat dibandingkan kanker paru-paru
dengan jenis non sel kecil. Jika paru-paru non sel kecil bisa terjadi
pada perokok pasif, paru-paru sel kecil ini hanya bisa menyerang perokok
yang berat.
Penyebab
Banyak
hal yang bisa menyebabkan seseorang terkena kanker paru-paru. Seperti
yang sudah dibahas sebelumnya jika kanker paru-paru disebabkan oleh
kebiasaan dan pola hidup seseorang. Berikut ini adalah penyebab kanker
paru-paru yang harus diwaspadai:
1. Merokok
Penyebab
utama dari kanker paru-paru adalah merokok. Merokok merupakan kebiasaan
dan pola hidup yang tidak sehat. Merokok bisa menyebabkan seseorang
terkena kanker paru-paru karena kandungan berbahaya di dalam rokok atau
tembakau membuat paru-paru menjadi rusak. Hal itu dikarenakan asap rokok
yang dihisap dan masuk ke dalam tubuh berhubungan langsung dengan
paru-paru, sehingga paru-parulah yang pertama kali akan merasakan dampak
atau efek dari rokok tersebut. Perlu diperhatikan di sini adalah
perokok aktif maupun perokok pasif memiliki potensi untuk terkena kanker
paru-paru. Hal itu dikarenakan perokok pasif maupun perokok aktif akan
sama-sama terpapar dengan asap rokok.
2. Polusi
Semakin
banyaknya kendaraan bermotor di Indonesia dan semakin banyaknya kawasan
industri bisa membuat kualitas udara semakin menurun. Saat ini polusi
udara sudah mendominasi di kawasan kota-kota besar sehingga kualitas
udara di kota-kota besar tidak bagus lagi untuk kesehatan. Udara yang
sudah tercemar menjadi salah satu penyebab kanker paru-paru. Menurut
Badan Kesehatan Dunia, Asia Tenggara berada di peringkat nomor dua
sebagai penyebab polusi udara yang terjadi di dunia.
Oleh
sebab itu kawasan Asia Tenggara harus waspada terhadap ancaman kanker
paru-paru. Sebagai warga Indonesia tentu kita memiliki resiko yang
tinggi untuk terkena kanker paru-paru. Hal itu dikarenakan jika tubuh
kita menghirup langsung polusi udara yang ada di sekitar kita setiap
hari bisa membuat paru-paru mengalami kerusakan. Sebab paru-paru setiap
harinya harus terpapar dengan zat-zat kimia berbahaya yang terkandung
dalam polusi udara.
3. Kondisi Lingkungan Kerja
Lingkungan
kerja yang tidak kondusif juga menjadi penyebab kanker paru-paru.
Pekerja yang bekerja di lingkungan yang tidak kondusif rentan untuk
terkena penyakit kanker paru-paru. Pekerja yang rentan untuk terkena
penyakit kanker paru-paru adalah pekerja yang setiap harinya harus
terpapar dengan zat yang bersifat kanker atau karsinogen, contohnya saja
asbes, nikel, batu bara, silika dan arsenik. Orang yang beresiko untuk
terkena kanker paru-paru adalah mereka yang bekerja di bagian tambang.
4. Terkena Gas Radon
Udara
yang ada di sekitar mengandung radon. Sedikit sekali orang yang
mengetahui jika di dalam udara yang kita hirup mengandung gas radon. Gas
radon sendiri merupakan gas radioaktif yang bisa muncul secara alami.
Gas ini bersumber pada batuan dan juga tanah serta jumlahnya sangat
kecil. Gas radon tersebut bisa mengalami perpindahan melalui media
tanah. Gas tersebut akan masuk ke dalam rumah melalui celah yang ada di
dalam rumah kta. Celah itu ada di bagian pondasi, bagian pipa, saluran
air, ventilasi udara dan masih banyak lagi lainnya. Gas ini tidak bisa
terlihat dengan kasat mata, untuk melihat gas ini bisa dengan melakukan
pengujian secara sederhana. Orang yang beresiko terkena kanker paru-paru
akibat gas radon ini adalah mereka yang memiliki kebiasaan merokok.
5. Meminum Minuman Yang Mengandung Arsenik
Orang
yang terlalu lama meminum minuman yang mengandung kadar arsenik bisa
menyebabkan dirinya mudah terkena kanker. Salah satu kanker yang bisa
diakibatkan oleh minuman yang mengandung arsenik adalah kanker
paru-paru. Arsenik merupakan kandungan tembaga dan senyawa logam lainnya
yang larut ke dalam air terutama air tanah, kemudian air tersebut
dikonsumsi oleh manusia.
6. Terapi Radiasi
Orang
yang memiliki penyakit kanker kemudian melakukan pengobatan menggunakan
terapi radiasi bisa rentan untuk terkena penyakit kanker paru-paru. Hal
itu dikarenakan paru-paru tidak bisa menahan sinar radiasi yang terlalu
kuat. Akibatnya paru-paru fungsinya menjadi terganggu dan timbullah sel
abnormal di dalam organ paru-paru.
7. Genetik
Genetik
juga berperan dalam penyakit kanker paru-paru ini namun kanker paru
yang disebabkan oleh faktor genetik memiliki persentase yang lebih kecil
dibandingkan dengan kebiasaan atau gaya hidup.
Diagnosa
Diagnosa
akan dilakukna setelah melihat atau mendengar keluhan pasien yang
gejala atau ciri-cirinya mirip dengan gejala kanker paru-paru. Diagnosa
akan dilakukan pada pasien yang mengeluh batuk berkelanjutan dan tidak
kunjung berhenti, batuk disertai dengan gumpalan darah, sesak nafas dan
dada terasa panas serta nyeri. Diagnosa yang dilakukan pihak medis untuk
mengetahui penyakit tersebut adalah kanker paru-paru atau bukan adalah
sebagai berikut ini :
1. Pencitraan
Cara
pertama yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosa penhyakit tersebut
adalah dengan menggunakan test pencitraan. Test itu bisa berfungsi
untuk melihat apakah di dalam paru-paru terdapat tumor ataukah tidak.
Berikut ini adalah test pencitraan yang akan dilakukan untuk mendiagnosa
tumor yang ada di bagian paru-paru :
- X-Ray.
X-Ray merupakan test pertama yang dilakukan untuk melihat keberadaan
tumor yang ada di dalam paru-paru manusia. X-Ray sendiri merupakan sinar
yang digunakan untuk melakukan rontgen pada bagian tubuh tertentu. Jika
di dalam paru-paru dicurigai terdapat tumor maka tes selanjutnya pun
perlu dilakukan.
- CT-Scan.
Test pencitraan yang kedua adalah menggunakan CT-Scan. Jika di sinar
X-Ray menunjukkan adanya tumor maka pemeriksaan selanjutnya adalah
menggunakan CT-Scan. CT-Scan sendiri merupakan alat yang bisa digunakan
untuk melihat sel abnormal meski dalam ukuran yang kecil. Sel abnormal
yang sangat kecil tersebut tidak bisa dibaca oleh X-Ray sehingga
diperlukan pemeriksaan CT Scan untuk melihat sel abnormal tersebut.
- PET-CT Scan.
Test yang terakhir adalah dengan pemeriksaan PET-CT Scan. Berbeda
halnya dengan CT Scan biasa, PET-CT scan ini berfungsi untuk melihat
adakah sel di dalam tubuh tersebut yang aktif.
2. Pemeriksaan Terhadap Dahak Pasien
Langkah
selanjutnya yang dilakukan untuk mendiagnosa penyakit kanker paru-paru
adalah dengan memeriksa kondisi dahak pasien. Dahak yang dikeluarkan
oleh pasien akan diperiksa oleh tim medis. Pemeriksaan dahak itu akan
dilakukan di bagian laboratorium rumah sakit. Pemeriksaan akan
menggunakan alat bantu mikroskop. Pemeriksaan tersebut juga bisa
bertujuan untuk melihat apakah ada sel-sel kanker yang ada di dalam
paru-paru orang tersebut.
3. Biopsi
Tentu
kita sudah tidak awam lagi dengan istilah biopsi. Biopsi sendiri
merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengambil sampel jaringan
tumor yang ada di paru-paru. Hanya ada dua cara untuk melakukan biopsi
kanker di bagian paru-paru tersebut. Hal itu dikarenakan letak paru-paru
yang terlindungi dengan tulang rusuk manusia. Yang pertama adalah
dengan operasi besar / menggunakan sayatan, sedangkan yang kedua dengan
bantuan tiga batang logam yang memiliki panjang 5 cm dan diameternya 55
mm diletakkan secara membujur di dada pasien. Peletakan batang logam
tersebut menggunakan bantuan CT Scan. Cara pengambilan jaringan kanker
dengan tiga batang logam tersebut adalah sebagai berikut ini :
- Ketiga
batang logam itu diletakkan secara berbeda di bagian dada penderita
kanker paru. Tepatnya batang logam itu diletakkan pada jaringan yang
didiagnosa sebagai jaringan sel kanker.
- Ketiga
batang logam tersebut akan ditarik sehingga membentuk garis lintasan ke
bagian jaringan kanker yang ada di bawah batang logam tersebut.
- Dari
ketiga batang logam itu, dipilih satu batang logam yang digunakan
sebagai patokan. Ketiga batang logam tersebut harus benar-benar berada
di lokasi yang ideal sehingga bisa dijadikan sebagai tempat untuk
penancapan jarum biopsi.
- Setelah
lokasi penancapan jarum biopsi telah ditentukan, lokasi itu akan diberi
tanda oleh pihak medis dan sekitar lokasi penancapan jarum tersebut
akan diolesi dengan krim antiseptik agar tidak terjadi infeksi. Anestesi
bersifat lokal juga akan diberikan agar pasien tidak merasakan sakit
ketika jarum biopsi ditancapkan.
- Paru-paru
tidak memiliki syaraf perasa, syaraf perasa pada paru-paru hanya ada di
bagian pleura sehingga paru-paru tersebut tidak perlu diberikan
suntikan anestesi.
- Ketika jarum bioosi ditancapkan, arah jarum tersebut akan selalu dimonitor dengan menggunakan CT Scan.
- Arah
jarum yang sudah benar bisa memungkinkan jarum biopsi ditancapkan lebih
dalam lagi sehingga bisa mencapai jaringan kanker tersebut. Pengukuran
kedalaman jarum biopsi bisa menggunakan bantuan alat CT Scan.
- Setelah
jarum ditancapkan mendekati jaringan kanker, harus diperiksa kembali
menggunakan CT Scan. Hal itu dikarenakan kemungkinan letak jarum akan
tertutupi dengan tulang rusuk atau tulang dada.
- Ketika
ujung jarum telah mencapai titik kanker, akan diambil sampel
jaringannya dan sampel jaringan itu akan diperiksa di bagian
laboratorium pathology.
- Kesulitan
dalam melakukan proses biopsi tersebut adalah menentukan jaringan
kanker secara tepat. Terutama pada jaringan kanker yang sudah membesar.
Untuk pasien dengan ukuran kanker sebesar 3 cm atau lebih diperlukan
ketelitian dalam melakukan pembidikan lokasi kanker.
Diagnoha Stadium Kanker Paru-Paru
Sama seperti
jenis kanker yang lainnya, kanker paru-paru memiliki tahapan/ grade/
stadium. Berikut ini adalah diagnosa untuk stadium kanker paru-paru yang
harus diketahui :
- Stadium 1 – Pihak
medis akan mendiagnosa penyakit kanker paru-paru masih dalam tahap awal
jika jaringan kanker yang ada di dalam tubuh manusia hanya sebatas
paru-paru saja. Kanker itu belum menyebar ke bagian sekitar paru-paru
lainnya terutama di bagian tulang rusuk maupun di bagian getah bening.
Untuk jaringan kanker yang masih stadium 1 ukuran tumornya di bawah 5
cm.
- Stadium 2 – Pihak
medis akan mendiagnosa kanker paru-paru yang dialami sudah masuk ke
dalam stadium 2 jika jaringan kanker tersebut telah menyebar ke bagian
tubuh lain. Pada stadium 2 ini sel kanker akan juga muncul di bagian
rongga dada, getah bening dan juga bagian diafragma. Untuk ukuran
tumornya sendiri, kanker paru stadium 2 memiliki ukuran lebih dari 5 cm.
- Stadium 3 – Dokter
akan mendiagnosa kanker yang ada di dalam tubuh pasien tersebut stadium
3 jika sel kanker telah menyebar jauh dari organ paru-paru. Bisa
dikatakan pada stadium ini tumor sudah memiliki ukuran yang sangat
besar. Stadium ini lokasi penyebarannya bisa mencapai organ yang berada
di dekat kelenjar getah bening.
- Stadium 4 – Dokter
akan mendiagnosa kanker yang ada di dalam tubuh pasien sudah berada di
stadium 4 jika penyebaran sel kanker itu sudah tidak terkendali lagi.
Misalnya saja adalah sel kanker itu telah menyebar ke bagian otak dan
juga hati. Sel kanker itu juga sudah tumbuh di bagian jantung.
Pengobatan kanker akan disesuaikan dengan
stadium dan tingkat keganasan kanker tersebut. Jika kanker sudah masuk
ke stadium 4, pihak medis akan melakukan perawatan bukan pengobatan
sebab survivor kanker dengan stadium 4 tidak bisa disembuhkan namun,
perlu dilakukan perawatan secara intensif. Berikut ini adalah berbagai
jenis pengobatan kanker paru-paru yang akan dilakukan oleh pihak medis :
1. Operasi Atau Pembedahan
Operasi
atau dilakukannya pembedahan merupakan langkah yang sering diambil oleh
pihak medis dalam mengatasi berbagai macam jenis kanker. Namun yang
harus diingat di sini adalah pembedahan dan pengangkatan kanker bisa
dilakukan jika sel kanker hanya ada di satu sisi paru-paru saja dan
belum menyebar ke bagian paru-paru yang satunya lagi. Kondisi kesehatan
pasien juga harus diperiksa apakah kondisi pasien tersebut memungkinkan
untuk dilakukan tindakan operasi.
Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan tindakan pembedahan atau pengangkatan kanker pada pasien kanker paru-paru :
- Operasi
pembedahan dan pengangkatan kanker akan dilakukan bersamaan dengan
pengangkatan sebagian dari bagian jaringan sehat yang ada di sekitar
paru-paru. Pengangkatan jaringan sehat tersebut dilakukan sebagai upaya
antisipasi jika sel kanker telah menyebar ke bagian jaringan tersebut.
- Operasi
kecil akan dilakukan untuk mengangkat sebagian kecil jaringan yang ada
di bagian paru-paru. Disebut operasi kecil sebab tumor yang ada di dalam
paru-paru tersebut memiliki ukuran yang kecil.
- Operasi
lobektomi juga termasuk dalam pengobatan dengan jenis pembedahan atau
pengangkatan sel kanker. Operasi lobektomi merupakan operasi yang
digunakan untuk melakukan pengangkatan seluruh bagian lobus di dalam
paru-paru. Lobus sendiri merupakan bagian paru-paru yang memiliki batas
secara jelas. Setiap bagian paru-paru terdapat lobus. Bagian paru-paru
kanan terdapat tiga lobus sedangkan pada bagian paru-paru kiri terdapat
dua lobus. Lobektomi akan melakukan pengangkatan seluruh lobus yang
terserang kanker. Paru-paru masih bisa berfungsi jika ada lobus yang
belum terserang kanker sehingga paru-paru masih bisa berfungsi
menggunakan lobus yang tersisa tersebut.
- Operasi
pneumonektomi merupakan pengangkatan sel kanker pada salah satu sisi
bagian paru-paru. Operasi dengan jenis ini bukan tindakan pertama yang
dilakukan jika seseorang terkena kanker paru-paru. Dokter akan melakukan
tindakan dengan operasi ini jika kanker berada di tengah-tengah pada
salah satu bagian paru-paru. Pengangkatan juga akan dilakukan jika sel
kanker pada bagian paru-paru tersebut telah menyebar di seluruh bagian
salah satu sisi paru-paru.
- Meski
dilakukan pengangkatan, paru-paru akan tetap bisa bernafas dan
mengembang meski dalam waktu yang lama. Dibutuhkan pemulihan waktu yang
lama untuk sembuh setelahh dilakukan operasi paru-paru.
- Komplikasi
akan terjadi setelah dilakukan operasi pengangkatan paru-paru.
Komplikasi itu misalnya saja adalah pendarahan hebat, paru-paru
mengalami peradangan dan juga mengalami penggumpalan darah.
2. Radioterapi
Radioterapi juga merupakan langkah
pengobatan dan perawatan yang bisa dilakukan oleh pihak medis dalam
mengatasi kanker. Mengapa disebut dengan pengobatan dan perawatan? hal
itu dikarenakan bisa dilakukan untuk mengobati kanker pada stadium 1
sampai dengan stadium 3. Radioterapi juga bisa digunakan sebagai
perawatan sebab bisa dilakukan untuk penderita kanker yang sudah masuk
stadium 4 dan tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi kembali.
Radioterapi merupakan pengobatan yang menggunakan energi sinar atau
radiasi dalam membunuh sel kanker. Radioterapi ini banyak dilakukan
setelah penderita kanker melakukan tindakan operasi.
Radioterapi
bertujuan untuk membunuh sel kanker yang tersisa setelah induk kankernya
diangkat melalui tindakan pembedahan atau operasi. Radioterapi pada
pasien kanker stadium lanjut digunakan untuk memperlambat penyebaran sel
kanker di dalam tubuh orang tersebut. Radioterapi pada pasien kanker
stadium lanjut juga digunakan sebagai pereda rasa sakit. Setiap
pengobatan kanker memiliki efeknya masing-masing. Efek dari pengobatan
kanker paru-paru menggunakan radioterapi adalah berikut ini :
- Mengalami batuk yang hebat bahkan mengeluarkan dahak yang bercampur dengan darah.
- Sakit serta nyeri pada bagian dada, terutama ketika pasien mengalami batuk.
-Sulit untuk menelan sesuatu.
-Kulit lebih sensitif sehingga kulit akan terasa perih, panas dan juga berwarna merah.
- Mudah lelah meski tidak melakukan aktvitas yang berat.
3. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pengobatan
kanker tingkat tinggi menggunakan dosis yang tinggi. Kemoterapi akan
dilakukan secara berkala sebab pasien akan diberikan waktu untuk
memulihkan diri pasca melakukan tindakan kemoterapi. Kemoterapi ini akan
dilakukan secara berkala baik itu tiap minggu maupun tiap bulan.
Kemoterapi akan menggunakan obat-obatan dosis tinggi untuk membunuh
sel-sel kanker, memperlambat pertumbuhan sel kanker dan juga bisa
menghambat penyebaran sel kanker.
Obat
kemoterapi itu bisa berupa cairan seperti cairan infus dan juga bisa
dalam bentuk obat atau pil. Tidak semua pasien kanker bisa melakukan
pengobatan kemoterapi. kemoterapi kanker akan dilakukan jika kondisi
pasien benar-benar fit. Sebelum melakukan kemoterapi pasien akan dicek
dahulu kondisi kesehatannya di laborat. Pasien akan diambil sampel
darahnya untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien. Pasien dengan kadar
hb rendah dan juga kadar albumin rendah belum bisa melakukan tindakan
kemoterapi. Pasien itu harus melakukan transfusi darah terlebih dahulu
sebelum tindakan kemo dilakukan. Kemo juga bisa dilakukan sebelum
operasi. Tujuannya adalah menyusutkan sel kanker sehingga memudahkan sel
itu untuk diangkat. Fungsi kemoterapi lainnya adalah membuat gejala
kanker menjadi berkurang sehingga rasa sakit yang diakibatkan oleh
kanker tersebut juga akan berkurang.
Efek
kemoterapi sering dikeluhkan oleh pasien kanker. Hal itu dikarenakan
obat-obatan kemo yang diberikan juga bisa menyerang sel baik yang ada di
dalam tubuh. Efek paling sering yang dialami oleh pasien kanker adalah
mual, muntah, pusing, demam atau menggigil, sariawan di seluruh bagian
mulut, kelelahan fisik dan rambut mengalami kerontokan. Rambut tidak
kuat dengan obat kemo yang diberikan sehingga rambut itu akan rontok
setelah kemo dilakukan. Ada yang rontok setelah melakukan dua kali kemo,
tiga kali kemo dan maksimal rambut bisa bertahan setelah mengalami kemo
yang keenam.
4. Terapi Biologis
Langkah
terakhir untuk mengatasi kanker adalah dengan terapi biologis Terapi
ini akan menggunakan obat seperti erlotinib dan juga gefitinib untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker. Terapi ini dilakukan untuk pasien
kanker paru-paru non- sel kecil. Sifat paru-paru non sel kecil yang
mudah menyebar tidak memungkinkan pasiennya untuk berobat dengan jalan
operasi, radioterapi maupun dengan cara kemoterapi. Sehingga terapi
biologis merupakan terapi yang tepat untuk mengatasi penyakit kanker
paru-paru non sel kecil.
Selama
ini ada 2jenis kanker paru-paru yang bisa menyerang tubuh manusia.
Perbedaan jenis kanker paru-paru ini dibedakan berdasarkan degan jenis
selnya. Berikut ini adalah jenis kanker paru-paru berdasarkan dengan
jenis sel kankernya
0 Comments